Portal Bola Liga Indonesia

Manajemen PSMS Medan Sebut Ada Polemik Antara Pemain & Pelatih

Manajemen PSMS mengungkapkan ada beberapa faktor yang menyebabkan finalisasi pemecatan pelatih Raja Isa. CE0 PSMS, Idris, menyebut selain tim belum mencatat penampilan gemilang dalam delapan laga, ada polemik dalam tim.

"Kami mendapatkan informasi adanya polemik antar pemain dan pelatih. Di antaranya, soal menu latihan. Kalau ini (polemik) dipelihara akan jadi bumerang bagi tim. Jadi ada semacam blok-blok antara dia (Raja Isa) dan pemain," ujarnya di Mess PSMS, Kebun Bunga, Sabtu sore (4/2).

Idris menyatakan faktor lain tentu reaksi masyarakat yang luar biasa, sepanjang dan usai pertandingan PSMS lawan Gresik di Stadion Teladan, Kamis (2/2) lalu.

"Luar biasa, kemarahan publik terhadap tim. Kalau tidak ada perubahan maka imbasnya buat tim. Di tangan Raja Isa, tim mengalami penurunan. Mulai dari lawan Pelita, Persib juga Arema. Klimaksnya di saat kita tuan rumah itu. Pola permainan sudah tidak ada. Setelah diskusi, kita putuskan. Di hadapan kami, Raja Isa adalah baik. Hanya desakan baik dari publik, pemain dan lainnya yang membuat kami mengambil sikap," ungkapnya.

Ditambahkan, manajer PSMS Benny Tomasoa, pihaknya akan tetap mempertahankan Suharto AD untuk sementara menangani tim dan membiarkan pelatih kepala lowong. Namun, dia menyebut, info pemecatan Raja begitu cepat direspon agen pemain dan pelatih. Pasalnya, Benny menyebut sebuah pesan singkat sudah masuk ke handphone pribadinya soal tawaran pelatih kepala baru.

"Ada yang menawarkan Ivan Kolev dan Garry Philips. Tapi kami sudah memberi info ke Badan Liga dan mereka menyetujui soal pelatih kepala kosong, sebelum manajemen menemukan sosok pelatih kepala baru," bebernya.

"Kami masih percaya Suharto, dan tadi pagi (Sabtu) sudah saya sampaikan ke seluruh pemain soal ini. Keputusan soal Raja Isa bukan saya sendiri tapi kolektif. Saya minta masukan dari kapten, asisten pelatih. Tapi yang paling besar itu desakan masyarakat," ungkapnya.

Berkaca dari kasus PSMS yang acap kali bermasalah dengan kewajiban membayar hak pemain dan pelatih yang dipecat seperti musim lalu, Benny mengaku akan segera melunasi semua hak Raja Isa. "Yang jelas kompensasi sesuai klausul kontrak, mungkin Senin kami lunasi. Kita berusaha cepat, karena Raja Isa sudah banyak membantu tim ini," tukasnya.

Sementara itu, komentar lain datang dari Iswanda Nanda Ramli Komisaris PSMS menyebutkan, secara legal hitam di atas putih, Raja Isa belumlah dipecat.

"Saya sebenarnya terkejut, sebab rapat kecil yang kami laksanakan (Jumat) yang dihadiri beberapa pihak mengungkap mengapa PSMS tidak punya semangat dan fanatisme. Kami simpulkan akan menggantikan Raja Isa. Dan kesimpulan ini belum ditanggapi Ketua Umum PSMS Rahudman Harahap. Tapi ternyata sudah terbuka ke publik," tuturnya.

Dia menyebutkan, secara organisasi sejatinya pihaknya harus mendapatkan tanggapan Ketua Umum dulu dan mengeluarkan surat resmi. "Kita sebenarnya masih menunggu surat dari ketua umum. Karena, Raja Isa sudah berbuat banyak buat kita. Beliau diangkat dengan resmi dan dilepas harus dengan resmi juga. Tapi secara tertulis belum ada," jelasnya.

Saat rapat kecil itu, Nanda mengungkapkan terjadi beberapa perdebatan. Semisal, apakah pemecatan jalan terbaik, namun semua mengemukakan pandangan dan akhirnya muncul keputusan.

"Saya secara pribadi memang tak paham bola. Namun, seluruh pemain bukan pilihan Raja Isa. Dia datang saat tim sudah terbentuk. Kasihan juga Raja Isa. Saya rasa sehebat apapun pelatihnya belum tentu berhasil," tegasnya.

Nanda menegaskan pihaknya akan melunasi semua kewajiban secara profesional. Raja Isa, kata Nanda kontraknya Rp550 juta. Dan Raja Isa baru menerima 25 persen dari total kontrak itu. Jika sesuai kontrak Raja Isa bakal menerima 25 persen lagi kontraknya, plus dua bulan gaji dan uang ganti tiket. Raja Isa sendiri hingga hari ini masih enggan memberikan komentar.
 
sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar