Portal Bola Liga Indonesia

Bersama 'Pangeran Jahe', MU Kembali Pede

Sir Alex Ferguson selalu punya kiat jitu untuk membangkitkan moral pasukan Manchester United yang tengah remuk redam. Salah satunya 'memaksa' Paul Scholes comeback pada bigmatch Piala FA di kandang Manchester City, Minggu malam. Kembalinya pemain berjuluk Ginger Prince alias Pangeran Jahe itu membuat para pemain MU tampil beringas.

MU berstatus underdog jelang laga di Etihad Stadium itu. Bayang-bayang kekalahan 1-6 di Premier League muncul di benak fans MU, apalagi laga ini dipentaskan di kandang lawan. Pun dua kekalahan beruntun dari Blackburn Rovers dan Newcastle United di Premier League masih terasa menyesakkan bagi fans berat MU.

Rona-rona ketegangan pun muncul di muka para pemain muda MU. Semuanya berubah 90 derajat ketika di kamar ganti tiba-tiba muncul sosok legenda yang sangat mereka hormati: Paul Scholes. Wayne Rooney mengaku terkejut dengan kembalinya Scholes dan bahkan tak mengetahui hal tersebut sampai memasuki ruang ganti.

“Itu mengejutkan, jujur saja. Kami tidak tahu [dia datang] sampai kami berada di ruang ganti,” kata Rooney.

Menurut Sir Alex, rencana comeback gelandang 37 tahun itu setelah memutuskan pensiun pada akhir musim lalu memang bukan instan. "Scholes memang menunjukkan gejala ingin bermain lagi sejak beberapa pekan lalu. Dan sepekan terakhir, ia telah berlatih intensif dengan kami," ucap Ferguson.

"Pekan lalu, Paul berlatih sangat keras bersama tim cadangan. Ia juga melatih ototnya kembali di gym," kata Ferguson kepada Tribalfootball.

"Saat latihan, ia mendatangi saya dan bilang, 'Saya menyesal pensiun'," lanjut Ferguson. "Tak ada sinyal negatif, dan saya menyambut ia dengan baik. Para pemain senang, begitu pun fans."

Kehadiran Scholes menghilangkan rona-rona ketegangan yang sempat terlihat di muka para pemain MU. Pangeran Jahe membuat sesi pemanasan para pemain Setan Merah menjadi cair, santai dan penuh canda.

“Sudah jelas sejak saya memutuskan berhenti bermain, saya merindukan ini. Saya senang manajer merasa saya masih bisa memberikan kontribusi untuk tim. Dan saya tak sabar untuk memainkan peran saya kembali,” kata Scholes seperti dikutip Daily Star, Senin 9 Januari 2012.

Sebelumnya memang sempat mencuat kabar bahwa Sir Alex telah meminta Scholes untuk kembali bermain kerena saat ini MU tidak punya pemain yang bisa diandalkan di lapangan tengah. Darren Flatcher masih sakit sedangkan Tom Cleverley belum pulih dari cedera.

Itulah sebenarnya titik balik kebangkitan moral pasukan Manchester Merah. Tak aneh jika MU tampil beringas dan sudah unggul telak 3-0 saat laga berjalan 39 menit. Terlepas City bermain dengan 10 orang sejak Vincent Kompany diusir wasit akibat tekel dua kakinya kepada Luis Nani di menit 12.

Para pemain MU semakin percaya diri alias pede ketika Scholes masuk pada menit 59, menggantikan Luis Nani. Scholesy mengenakan kostum bernomor punggung 22, nomor yang terakhir kali dipakainya pada musim 1995-96.

Scholes terlihat lebih ramping saat tampil pada laga melawan City. Rambut Pangeran Jahe ini juga lebih coklat dari sebelumnya. Ia belum berani lama-lama memainkan bola di lini tengah. Selama 30 menit bermain, Scholes juga hanya sekali melakukan kebiasaan lamanya, melakukan tendangan keras dari luar kotak penalti.

MU pun tak membiarkan City mengejar dan mengakhiri laga dengan kemenangan 3-2. Setan Merah pun menyingkirkan sang juara bertahan secara dini di babak III alias 64 besar.

Kehadiran Scholes diharapkan Ferguson bisa bermakna ganda bagi Setan Merah. Selain membangkitkan moral, juga menambal lini tengah yang boleh dibilang menjadi titik lemah sejak Scholes pensiun.

Pada setengah musim ini, MU bermain tanpa playmaker yang punya visi bagus seperti Scholes. Untuk soal ini, pemain selevel Zinedine Zidane pun pernah mengakuinya.

'Playmaker' MU selama ini hanya dua sayap: Luis Nani dan Ashley Young atau Antonio Valencia. Sedangkan Wayne Rooney lebih berfungsi sebagai pendobrak.

Makanya, kedatangan Scholes sangat signifikan. Apalagi, di tengah badai cedera yang menghantam gelandang MU yakni, Darren Fletcher, Tom Cleverley dan Ashley Young.

"Yang jelas, tampilnya Scholes menjadi tambahan amunisi berharga bagi kami untuk mengarungi sisa musim ini," tutur Ferguson.

Class of 1992

Scholes mengawali karir di tim muda MU pada 1991. Ia memang bukan anggota skuad yang menjuarai FA Youth Cup pada 1992, namun termasuk dalam skuad yang masuk final setahun kemudian. Scholes bermain bersama David Beckham, Nicky Butt, Gary Neville, Ryan Giggs dan Phil Neville yang dikenal dengan generasi emas Class of 1992.

Scholes menandatangani kontrak profesionalnya di MU pada 23 Juli 1993, namun baru menjalani debut pada musim 1994-95, tepatnya pada 21 September 1994. Dalam musim perdananya itu, ia mencetak 7 gol dari 25 penampilan.

Sejak saat itu, posisi Scholes tak tergantikan di lini tengah Red Devils. Ia mencatat 677 penampilan bersama United di berbagai ajang, terbanyak keempat sepanjang sejarah MU. Ia juga sukses 150 kali menjebol gawang lawan.

MU jadi satu-satunya klub yang pernah dibela Scholes. Karena kesetiaannya itu, maka ia layak menjadi salah satu legenda hidup Setan Merah.

Apalagi, prestasi Scholes bersama MU terbilang luar biasa. Ia sukses meraih 24 gelar, baik domestik, Eropa, maupun dunia. Raihan gelar pria kelahiran Salford, 16 November 1974 ini yakni 10 trofi Premier League, 3 Piala FA, 2 Piala Liga, 5 Community Shield, 2 Liga Champions, 1 Piala Intercontinental dan 1 Piala Dunia Antarklub FIFA.

Puncak prestasi Scholes terjadi pada musim 1998-99. Saat itu, ia membawa klubnya meraih treble winners alias tiga gelar dalam satu musim, yakni Piala FA, Premier League dan Liga Champions. Bahkan, itu menjadi quadruple jika ditambah Piala Intercontinental.

Scholes berperan penting dalam tiga gelar yang diraih MU musim itu. Ia mencetak satu dari dua gol Manchester United saat melawan Newcastle United di final Piala FA. Ia juga mencetak gol tandang saat melawan Inter Milan di perempatfinal Liga Champions.

Pada leg 2 semifinal Liga Champions melawan Juventus, Scholes tampil sebagai pemain pengganti karena manajer MU, Sir Alex Ferguson memilih untuk memainkan Nicky Butt di lini tengah. Sayangnya, ia menerima kartu kuning dalam laga itu sehingga harus absen saat melawan Bayern Munich di partai puncak akibat akumulasi kartu.

Beruntung, di partai puncak MU sanggup menaklukkan Munich 2-1 lewat sebuah pertandingan yang dramatis. Dua gol balasan MU lewat Teddy Sheringham dan Ole Gunnar Solskjaer tercipta pada injury time.

Akhirnya, setelah 17 musim berkarir di Old Trafford, Scholes memutuskan pensiun pada 31 Mei 2011 dan menjadi staf kepelatihan di MU. Untuk menghormati Scholes, pada 5 Agustus 2011 digelar partai testimonial melawan New York Cosmos. Dalam laga yang dimenangkan MU 6-0 itu Scholes mencetak gol pembuka dari jarak 25 yard.

8 Januari 2012 menjadi momen bersejarah bagi Scholes setelah memutuskan kembali memperkuat MU. Meski usianya sudah tak muda lagi, Ferguson dan fans MU menaruh harapan besar kepada Scholes untuk membantu melanggengkan kejayaan Setan Merah. (sj)

sumber

Tidak ada komentar:

Posting Komentar